Dengan definisi seperti di atas, sebenarnya kelihatan kepada kita bahwa tawuran itu dilakukan oleh anak-anak yang masih berpikiran dangkal dan sempit; dimana apa yang mereka lakukan hanya mengikuti solidaritas sempit saja dan tidak dipikirkan dengan baik soal akibat-akibat yang mungkin terjadi atas diri mereka. Karena itu, terjadinya tawuran antar anak-anak sekolahan hanyalah gambaran real tentang dang kalnya cara berpikir dan beranalisa yang dimiliki oleh anak-anak sekolahan.
Walaupun demikian, akibat-akibat yang dihasilkan oleh tawuran tidak ringan dan gampang; bahkan dapat dikatakan seringkali sangat mengerikan, bukan hanya kerusakan gedung, mobil, dan berbagai fasilitas umum dan pribadi lainnya, tetapi juga luka-luka dan cacat tubuh anak-anak yang terlibat di dalamnya, bahkan orang-orang yang ada disekitar tawuran juga ikut getahnya. Lebih lagi, tidak sedikit nyawa yang ikut hilang dan melayang sia-sia dalam tawuran-tawuran yang sebenarnya tidak jelas sebab dan alasan-alasannya.
sampe ada grup gini di pacebuk..gan..membernya dah 1000 lebih gan
http://www.facebook.com/group.php?gid=131333443706&ref=search
apakah mereka lupa tentang perjuangan orang tua mereka?
apakah mereka tidak tahu akibat yang mereka lakukan?
apakah mereka lupa jasa orang tua yang merawat mereka mencari nafkah mendidik mereka????
ayo semua jangan suka tauran ciptakan siswa yang berpendidik tidak maen otak melainkan main otak jangan dikit" gebuk"an mau jadi apa bangsa kita kalo generasi mudanya ancur kek gini?